Usaha Memanfatkan Pekarangan di Dusun Selusuh Desa Mas Mas sesungguhnya telah lama berlangsung, meski bersifat individual dan beragam jenis tanaman yang dikelolanya mulai dari sayur sawi, Cabai, Mentimun,kacang panjang ,dan Pria. Hal ini bisa dimaklumi karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Mas Mas adalah petani dan buruh tani.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, usaha pertanian dan yang dahulu mampu menjadi penopang makmurnya kehidupan masyarakat justru semakin berkurang, padahal animo untuk bertani masih hidup di kalangan masyarakat Desa Mas Mas.
Pada saat ini di kala pemerintah sedang menggalakkan pertanian (khususnya untuk memenuhi kebutuhan sayur secara nasional) animo masyarakat untuk menekuni pertanian makin tumbuh kembali. Disebabkan oleh faktor makin sulitnya lapangan pekerjaan saat ini dan sadar betul apabila ada kebutuhan hidup yang memerlukan biaya hidup cukup besar seperti pendidikan anak-anak dan biaya kesehatan keluarganya tidak usah menjual sawah ladangnya, tetapi cukup menjual hasil usaha Taninya, kebutuhan tersebut akan terpenuhi.
Semangat masyarakat Desa Mas Mas tersebut harus kita respons secara positif, dengan wirausaha pertanian. Maka disatu sisi akan menciptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan. Disisi lain, masyarakat juga bisa memanfaatkan lahan yang dimiliki secara optimal, tidak sebatas untuk mengembangkan tanaman pangan dan perkebunan.
Atas dasar pertimbangan inilah, Kelompok Wanita Tani “PASU MAH MURI” Desa Mas Mas akan mengembangkan usaha yaitu Pemanfaatan Pekarangan untuk bertanam.
Baca Juga :
Setelah menganalisa dan melihat pangsa pasar pertanian dan sesuai dengan latar belakang permasalahan tersebut di atas maka Pengurus Kelompok Wanita Tani”PASU MAH MURI” Desa Mas Mas, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah sepakat untuk:
- Mengembangkan usaha Pemanfaatan Pekarangan rumah untuk penanaman berbagai macam jenis tanaman di Desa Mas Mas, Kecamatan Batukliang Utara,Kabupaten Lombok Tengah .
- Mencari modal usaha
0 KOMENTAR
TULIS KOMENTAR